Kiamat Dimajukan?



Kiamat sebentar lagi! Begitu kesimpulan sebagian orang. 

Tidak dalam hitungan ribuan atau ratusan tahun, tetapi dalam hitungan beberapa tahun lagi.

Anehnya, banyak yang menggunakan ilmu cocokologi.

Ada yang dengan cara menunggu wafatnya raja Salman dan bagaimana suksesi setelahnya. 

Ada yang memastikan bahwa Imam Mahdi sudah lahir 20 tahun yang lalu dan sekarang sudah berada di Masjidil Haram.

Paling up date yaitu dentuman keras yang didengar oleh sebagian penduduk Jakarta baru-baru ini.  Ia dikaitkan dengan akhir zaman.

Kita tidak tahu berapa banyak orang -karena percaya dengan soal akhir zaman tersebut- yang meninggalkan pekerjaannya. Ia jual aset-asetnya yang berharga. Tidak lagi mengurusi dunia. Sibuk beribadah dan menghitung hari. Karena Kiamat akan datang sebentar lagi!

Ini sungguh gawat!  Mereka akan stres dan frustrasi! Sebab yang ditunggu tunggu  pasti tidak kunjung datang seperti yang mereka yakini.

Diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam itu menunjukkan dekatnya Kiamat. Padahal sudah lebih dari 1400 tahun yang lalu Nabi diutus. Itulah arti implementatif  Kiamat sudah "dekat" seperti disebutkan ayat pertama surat al-Qalam.

Kiamat tidak mungkin terjadi sebelum semua  tanda-tanda kecil Kiamat yang diberitakan Nabi telah terjadi. Lalu disusul terjadinya tanda-tanda besar Kiamat. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam tidak mungkin berdusta.

Jika merujuk hadis-hadis shahih, masih banyak tanda-tanda kecil Kiamat yang belum terjadi.

Di antaranya yaitu, di akhir zaman harta akan melimpah, sehingga tidak ada orang Islam yang berhak menerima zakat, karena semua kaya (Lihat, HR. Muslim)

Saat ini kemiskinan masih menjadi fenomena di berbagai dunia Islam. Pembagian sembako selalu padat peminat. Apalagi di musim corona ini.

Di akhir zaman, populasi kaum wanita mendominasi populasi dunia, sehingga perbandingannya, seorang laki-laki berbanding 50 wanita (Lihat, HR. Bukhari Muslim)

Saat ini jumlah populasi wanita-pria di Indonesia maupun di dunia hanya beda tipis. Masih jauh dari perbandingan 50:1 dengan laki-laki. 

Sebelum datangnya Kiamat, umat Islam akan memerangi dan menumpas orang-orang Yahudi. Bebatuan dan pepohonan ikut membantu menunjukkan orang-orang Yahudi yang bersembunyi, kecuali pohon ghorqod, sebab ia memang pohon Yahudi (Lihat, HR. Bukhari)

Penyerangan terhadap orang-orang Yahudi yang dibantu pepohonan dan bebatuan yang bisa berbicara belum terjadi. Yahudi masih menggenggam dunia.

Termasuk tanda kecil Kiamat yaitu hilal akan muncul dan langsung tampak besar seperti tanggal dua atau tiga (Lihat, HR. Thabrani, shahih) 

Hilal masih muncul dengan normal, kecil dan hampir tidak terlihat. Karenanya sering menjadi perdebatan sudah muncul atau belum, khususnya untuk penentuan awal Ramadhan dan Idul Fithri.

Sebelum Kiamat datang binatang buas dan benda-benda padat, bahkan tali sendal berbicara kepada manusia (Lihat, HR. Ahmad, shahih)

Saat ini, pepohonan dan bebatuan masih bisu. Singa, ular, buaya masih belum bisa bicara. Tali sendal atau sepatu kita juga anteng-anteng saja.  

Di akhir zaman, sungai Eufrat akan kering, sehingga menampakkan  gunung emas yang diperebutkan manusia (Lihat, HR. Muslim)

Konon air sungai Eufrat saat ini mulai surut dan berkurang, tetapi belum kering. Gunung emasnya juga belum nongol.

Kelak, tanah jazirah Arab yang gersang sepanjang mata memandang, akan menjadi hijau royo-royo dan akan  mengalir sungai-sungai yang menyejukkan (Lihat, HR. Muslim)

Jazirah Arab mayoritasnya masih tetap gersang, seperti di Saudi Arabia. Belum ada sungai-sungai. Yang ada baru air mancur buatan atau pepohonan di tempat-tempat tertentu.

Selama tanda-tanda kecil Kiamat di atas dan yang lainnya belum terjadi maka tidak mungkin tiba-tiba Dajjal muncul. Atau tiba-tiba Ya'juj Ma'juj  berbondong bondong menyerbu manusia. Atau  sekonyong-konyong matahari terbit dari Barat. 

Artinya, kita wajib mempercayai semua yang diberitakan secara shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam tentang tanda tanda kecil Kiamat itu pasti terjadi. 

Hal ini termasuk masalah aqidah                 yang prinsip dan mendasar. Kalau ada orang Islam yang tidak percaya terhadap apa yang diberitakan oleh Nabi karena menganggap mustahil terjadi atau  tidak masuk akal maka dia berarti mengingkari kerasulan Muhammad shalallahu alaihi wasallam. 

Sudahlah, tidak usah "mengusulkan" agar Kiamat dimajukan. Semua sudah ada dalam ilmu Allah dan ketentuan (qadha)Nya.

Tugas kita adalah mengajak manusia mentaati Allah, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. 

Jangan agar manusia taat kepada Allah ditakut-takuti soal datangnya Kiamat yang sebentar lagi.  

Jangan pula meramal kedatangan Kiamat dengan jurus cocokologi. 

Tidak ada yang tahu kapan datangnya Kiamat kecuali Allah. Kita hanya diberi tahu tanda-tandanya saja.

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiknya kepada kita semua.

Surabaya, 20 Sya'ban 1441H/14 April 2020
*Ainul Haris*, semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya.

0 Response to "Kiamat Dimajukan?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel